-->

SIFAT DAN BENTUK HASIL PERTANIAN

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Pasar merupakan tempat yang sangat penting bagi kegiatan ekonomi. Dengan adanya pasar, aktivitas produksi dan konsumsi meningkat. Melalui pasar pula, harga dapat terbentuk. Pasar sangat berguna bagi kepentingan semua pelaku ekonomi baik rumah tangga konsumsi, rumah tangga produksi, pemerintahan, maupun masyarakat luar negeri. Para pelaku ekonomi dalam memenuhi berbagai kebutuhan selalu memanfaatkan pasar. Begitu pentingnya pasar sehingga tidak sedikit Negara yang menjadikan pasar sebagai indikator majunya perekonomian suatu Negara.
Hasil pertanian khususnya pangan sangat dibutuhkan oleh manusia untuk kebutuhan hidupnya. Secara umum hasil pertanian tersebut dikelompokkan ke dalam kelompok besar yang biasanya didasarkan atas kesamaan sifat dan kegunaan seperti kelompok bahan nabati dan kelompok bahan hewani. Bahan nabati merupakan bahan yang diperoleh dan berasal dari tumbuhan misalnya padi, jagung, buah-buahan, sayuran, rempah - rempah, sedangkan bahan hewani diperoleh dari hewan, bagianbagian dari hewan atau yang diproduksi oleh hewan tersebut, misalnya: daging, susu, telur, ikan. Berdasarkan tempat kehidupannya, komoditas-komoditas tersebut di atas dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok yaitu darat dan perairan.
B.       Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat di buat beberapa rumusan masalah yaitu antar lain:
1.      Apa saja sifat pasar dan bentuk – bentuk pasar?
2.      Apa yang dimaksud dengan hasil pertanian?
C.      Tujuan
Tujuan membuat makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui  sifat pasar dan bentuk – bentuk pasar.
2.      Untuk memahami makna hasil pertanian.

BAB II
SIFAT DAN BENTUK PASAR DAN HASIL PERTANIAN
A.      Pengertian Pasar
Pasar merupakan tempat yang sangat penting bagi kegiatan ekonomi. Dengan adanya pasar, aktifitas produksi dan konsumsi meningkat. Melalui pasar pula, harga dapat terbentuk. Pasar sangat berguna bagi kepentingan semua pelaku ekonomi baik umah tangga konsumsi, rumah tangga produksi, pemerintah, maupun masyarakat luar negeri. Para pelaku ekonomi dalam memenuhi berbagai kebutuhan selalu memanfaatkan pasar. Begitu pentingnya pasar sehingga tidak sedikit negara yang menjadikan pasar sebagai indikator majunya perekonomian suatu negara.
Dalam pengertian sehari-hari pasar adalah tempat para penjual dan pembeli mengadakan transaksi usaha. Dalam perkembangannya, pasar harus berwujud tempat, tetapi juga merupakan sarana bertemunya pembeli dan penjual. Sarana itu bisa berwujud dalam bentuk pasar, tetapi juga dapat  melalui sarana telemunikasi seperti telepon, internet dan media massa lainnya.

B.        Bentuk dan Sifat Pasar
Pasar banyak sekali ragamnya dalam modul ini akan membahas lebih dalam mengenai pasar berdasarkan strukturnya. Struktur pasar berkaitan dengan segala sesuatu yang dapat mempengaruhi perilaku dan kinerja konsumen dan produsen dalam pasar, baik jumlah konsumen atau produsennya, jumlah barang atau jasanya, ataupun jenis barang dan jasanya. Namun terlebih dahulu akan dibahas mengenai jenis – jenis pasar.
Bentuk – bentuk pasar dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Berdasarkan Wujudnya
a.       Pasar konkret,
yaitu pasar yang wujudnya ada baik tempat maupun barang yang diperjual belikan. Contoh : pasar tradisional.
b.      Pasar abstrak
yaitu jenis pasar di mana barang yang diperjualbelikan tidak ada namun hanya berupa contoh saja. Dalam pasar ini penjual dan pembeli tidak harus bertemu. Contoh : pasar bursa efek dan pasar internasional.
2. Berdasarkan Waktu Terjadinya
a.       Pasar harian
yaitu jenis pasar yang buka setiap hari. Contoh : pasar tradisional.
b.      Pasar mingguan
yaitu jenis pasar yang waktu bukanya atau melakukan aktifitasnya seminggu sekali. Contoh : pasar kaget.
c.       Pasar bulanan
yaitu jenis pasar yang bukanya setiap satu bulan sekali. Contoh : pasar yang terjadi pada saat karyawan menerima gaji.

3. Berdasarkan Waktu Terjadinya
a.       Pasar lokal,
yaitu jenis pasar yang memperjualbelikan barang – barang kebutuhan masyarakat lokal. Contoh : pasar yang ada di setiap kecamatan.
b.      Pasar regional,
yaitu jenis pasar yang memperjualbelikan barang – barang kebutuhan masyarakat di regional tertentu. Contoh : Pasar Pagi Cirebon menyediakan kebutuhan masyarakat Cirebon.
c.       Pasar nasional,
yaitu pasar yang menjualbelikan barang – barang kebutuhan nasional. Pasar jenis ini dengan sendirinya mempertemukan penjual dan pembeli dari berbagai daerah dalam wilayah satu negara. Contoh : Pasar Induk Keramat Jati, menyediakan beras seluruh wilayah nasional.

d.      Pasar internasional,
yaitu pasar yang menjualbelikan barang – barang kebutuhan antarnegara. Contoh : Pasar Tembakau di Bremen Jerman dan pasar pesawat terbang di Perancis.
4. Berdasarkan Hubungannya dengan Proses Produksi
a.       Pasar barang konsumsi
yaitu jenis pasar yang memperjualbelikan barang – barang kebutuhan sehari – hari. Contoh : pasar sayuran.
b.      Pasar barang produksi
yaitu jenis pasar yang memperjualbelikan faktor – faktor produksi. Contoh : pasar modal, pasar uang dan pasar tenaga kerja.
5. Berdasarkan Strukturnya
Berdasarkan strukturnya, pasar terdiri dari pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna. Pasar persaingan tidak sempurna meliputi : pasar monopoli, pasar monopolistik dan pasar oligopoli.
Struktur pasar berkaitan dengan segala sesuatu yang dapat mempengaruhi perilaku dan kinerja konsumen dan produsen dalam pasar, baik jumlah konsumen atau produsennya, jumlah barang atau jasanya, ataupun jenis barang dan jasanya.
a.    Pasar Persaingan Sempurna
Pasar ini dapat didefinisikan sebagai struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual ataupun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.
Ciri selengkapnya adalah sebagai berikut :
1.    produsennya (anggota dalam industri) adalah pengambil harga. Pengambil harga atau price taker berarti suatu firma yang ada dalam pasar tidak dapat menentukan atau merubah harga pasar.
2.    Setiap produsen mudah ke luar atau masuk. Jika rugi, ia bebas meninggalkan industi tersebut.
3.    Menghasilkan barang yang serupa (homogen).
4.    Terdapat banyak produsen di pasar.
5.    Pembeli mempunyai pengetahuan sempurna mengenai pasar.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pasar persaingan sempurna dalam kenyataannya hampir tidak ada, namun hanya mendekati. Contohnya, pasar yang terjadi pada hasil – hasil pertanian seperti beras, jagung, kelapa sawit dan sebagainya.

Sifat-sifat pasar persaingan sempurna:
1.    Jumlah penjual dan pembeli banyak.
2.    Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain.
3.    Penjual bersifat pengambil harga (price taker).
4.    Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply).
5.    Posisi tawar konsumen kuat.
6.    Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata.
7.    Sensitif terhadap perubahan harga.
8.    Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar.

Kelebihan pasar persaingan sempurna :
1.    Dapat memaksimumkan efisiensi.
2.    Tingkat kebebasan dan memilih tinggi.
3.    Dapat menciptakan distribusi pendapatan yang lebih baik.
Kelemahan pasar persaingan sempurna :
Kebanyakan analisis ekonomi menganggap bahwa pasar persaingan sempurna adalah struktur pasar yang ideal dibanding jenis pasar lainnya, namun pasar persaingan sempurna mempunyai kelemahan, diantaranya:
1.    Tidak mendorong motivasi.
2.    Adakalanya menimbulkan biaya sosial.
3.    Membatasi pilihan konsumen.


b. Pasar Monopoli
Struktur pasar yang sangat bertentangan ciri-cirinya dengan persaingan sempurna adalah pasar monopoli. Monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya ada satu producen saja dan produsen ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat.

Ciri-ciri pasar monopoli sangat berbeda dengan pasar persaingan sempurna. Uraian berikut menerangkan ciri-ciri monopoli:
1.      Pasar monopoli adalah industri satu pelaku
Barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat lain. Para pembeli tidak mempunyai pilihan lain.
2.      Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip
Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan tidak terdapat barang mirip (close substitute) yang dapat menggantikan barang tersebut. Aliran listrik adalah contoh dari barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang mirip. Yang ada hanyalah barang pengganti yang sangat berbeda sifatnya, yaitu lampu minyak.
3.      Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industri
Sifat ini merupakan sebab utama yang memunculkan produsen yang mempunyai kekuasaan monopoli.
4.      Dapat menguasai penentuan harga
Karena satu-satunya, pelaku monopoli dipandang sebagai penentu harga atau price setter. Dengan mengadakan pengendalian ke atas produksi dan jumlah barang yang ditawarkan pelaku monopoli (produsen) dapat menentukan harga pada tingkat yang dikehendakinya.
5.      Promosi iklan kurang diperlukan
Ketiadaan saingan menyebabkan semua pembeli yang memerlukan barang yang diproduksinya terpaksa membeli dari pelaku monopoli itu. Kalau pelaku monopoli membuat iklan, iklan tersebut bukanlah bertujuan menarik pembeli, tetapi untuk memelihara hubungan baik dengan masyarakat.

Faktor-faktor yang Menimbulkan Monopoli
            Anda tentu bertanya mengapa terjadi pasar monopoli. Ada beberapa penyebab terjadinya pasar monopoli, di antara penyebabnya adalah sebagai berikut:
1.      Ditetapkannya Undang-undang (Monopoli Undang-undang). Atas pertimbangan pemerintah, maka pemerintah dapat memberikan hak pada suatu perusahaan seperti PT. Pos dan Giro, PT. PLN.
2.      Hasil pembinaan mutu dan spesifikasi yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain, sehingga lama kelamaan timbul kepercayaan masyarakat untuk selalu menggunakan produk tersebut. Contoh : Produk mie instan masih didominasi oleh perusahaan Indomie.
3.      Hasil cipta atau karya seseorang yang diberikan kepada suatu perusahaan untuk diproduksi, yang kita kenal dengan istilah hak paten atau hak cipta. Contoh: produk baterai ABC memilki hak paten terhadap produk tersebut dan pesaingnya tidak boleh menggunakan label ABC.
4.      Sumber daya alam. Perbedaan sumber daya alam menyebabkan suatu produk hanya dikuasai oleh satu daerah tertentu. Contoh : timah dari pulau Bangka.
5.      Modal yang besar, berarti mendukung suatu perusahaan untuk lebih mengembangkan dan penguasaan terhadap suatu bidang usaha.

Sifat-sifat pasar monopoli:
1.      Hanya terdapat satu penjual atau produsen
2.      Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopol.
3.      Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat hidup orang banyak
4.      Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun butuh sumber daya yang sulit didapat
5.      Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan
6.      Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses

Kelebihan pasar monopoli :
1.      Dapat mendorong kreatifitas dan inovasi perusahaan guna menekan biaya.
2.      Dalam monopoli, mutu barang semakin meningkat dan harganya semakin murah apabila perusahaan terus –menerus melakukan pengembangan dan inovasi.
3.      Monopoli sangat tepat untuk usaha – usaha atau sektor - sektor yang menguasai hajat hidup orang banyak.
4.      Monopoli dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat apabila monopoli dapat terus menghasilkan barang yang lebih murah dan bermutu.

Keburukan pasar monopoli :
1.      Terdapat ketidakadilan antara perusahaan pemegang monopoli dengan perusahaan yang tidak memegang monopoli. Misalnya, dalam perolehan keuntungan,  perusahaan pemegang monopoli akan memperoleh keuntungan di atas keuntungan normal namun sebaliknya perusahaan yang bukan pemegang hak monopoli akan memperoleh keuntungan normal saja bahkan akan menderita kerugian karena kalah bersaing.
2.      Kecilnya volume produksi karena perusahaan monopoli akan berkuasa menentukan besar kecilnya produksi yang dihasilkan guna memperoleh keuntungan besar.
3.      Timbulnya unsur eksploitasi dari perusahaan monopoli kepada konsumen dengan menetapkan harga di atas ongkos produksi guna memperoleh kentungan yang sebesar – besarnya.

            Untuk menghindari keburukan monopoli maka pemerintah dapat melakukan beberapa kebijakan, di antaranya :
1.        Menetapkan harga maksimum.
2.        Monopoli hanya diberlakukan pada produk – produk yang menguasai hajat hidup orang banyak.
3.        Mengenakan pajak yang tingi atau pajak tetap per unit.
4.        Membuat peraturan atau undang – undang anti monopoli.
5.        Mendirikan perusahaan – perusahaan tandingan gar terjadi persaingan di pasar.
3. Pasar Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik mengandung unsur sifat-sifat pasar monopoli, dan unsur-unsur sifat pasar persaingan sempurna. Pasar persaingan monopolistis dapat didefinisikan sebagai suatu pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda (differentiated pruduct) Contoh: produk sabun yang memiliki keunggulan misalnya untuk kecantikan, kesehatan dan lain-lain.
Ciri-ciri pasar persaingan monopolistis adalah :
a.    Terdapat banyak penjual
b.   Barangnya bersifat berbeda corak.
Produksi dalam pasar persaingan monopolistis berbeda coraknya (differentiated product) dan secara fisik  mudah dibedakan terdapat pula perbedaan-perbedaan dalam pembungkusannya, perbedaan dalam bentuk jasa perusahaan setelah penjualan (after sale service) dan perbedaan dalam cara membayar barang yang dibeli.
c.    Pelaku mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga
d.   Masuk ke dalam industri relatif mudah
e.    Persaingan mempromosi penjualan sangat aktif
Sifat-sifat pasar monopolistik:
1.      Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
2.      Mirip dengan pasar persaingan sempurna
3.      Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
4.      Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
5.      Relatif mudah keluar masuk pasar

Harga bukanlah penentu utama dari besarnya pasar dari pelaku-pelaku dalam pasar persaingan monopolistis. Sesuatu perusahaan mungkin menjual barangnya dengan harga yang relatif tinggi, tetapi masih dapat menarik banyak langganan. Sebaliknya suatu pelaku lain mungkin harganya rendah, tetapi tidak banyak menarik langganan. Keadaan seperti ini adalah disebabkan oleh sifat barang yang mereka hasilkan, yaitu barang yang bersifat corak. Ini menimbulkan daya tarik yang berbeda kepada para pembeli. Maka untuk mempengaruhi cita rasa para pembeli, para pengusaha melakukan persaingan bukan harga (non price competition). Persaingan yang demikian itu antara lain adalah di dalam memperbaiki mutu dan desain barang, melakukan kegiatan iklan yang terus menerus, memberikan syarat penjualan yang menarik dan sebagainya.
4.  Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli merupakan pasar yang terdiri dari hanya beberapa produsen saja. Ada kalanya pasar oligopoli terdiri dari dua perusahaan saja, pasar seperti itu dinamakan duogopoli Contoh: Penawaran minyak pelumas dikuasai oleh Pertamina dan Caltex.
Ciri-ciri pasar ini adalah :
a.       Menghasilkan barang standard atau barang yang berbeda corak
Ada kalanya perusahaan dalam pasar oligopoli menghasilkan barang standard (standardized product). Di samping itu banyak pula pasar oligopoli yang terdiri dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang berbeda corak (differentiated product). Barang seperti itu pada umumnya adalah barang akhir. Contoh dari pasar oligopoli yang menghasilkan barang akhir adalah industri mobil dan truk, industri rokok, industri pesawat terbang dan sebagainya.
b.      Keduanya menentukan harga ada kalanya lemah dan ada kalanya sangat tangguh
Apabila sesuatu firma menurunkan harga, dalam waktu yang singkat ia akan menarik banyak pembeli. Perusahaan yang kehilangan pembeli akan melakukan tindakan balasan dengan mengurangi harga yang lebih besar lagi sehingga akhirnya perusahaan yang mula-mula menurunkan harga kehilangan langganan. Tetapi kalau firma dalam pasar oligopoli bekerja sama dalam menentukan harga, maka harga dapat distabilkan pada tingkat yang mereka kehendaki.
c.       Pada umumnya perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi secara iklan
Kegiatan promosi secara iklan yang sangat aktif tersebut adalah untuk dua tujuan, yaitu menarik pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama. Perusahaan oligopoli yang menghasikan barang standard membuat pengeluaran untuk iklan yang lebih sedikit. Iklan tersebut terutama bertujuan untuk memelihara hubungan baik dengan masyarakat.
Sifat-sifat pasar oligopoli:
1.      Harga produk yang dijual relatif sama
2.      Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
3.      Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar

C.       Hasil Pertanian
Hasil pertanian khususnya pangan sangat dibutuhkan oleh manusia untuk kebutuhan hidupnya. Secara umum hasil pertanian tersebut dikelompokkan ke dalam kelompok besar yang biasanya didasarkan atas kesamaan sifat dan kegunaan seperti kelompok bahan nabati dan kelompok bahan hewani. Bahan nabati merupakan bahan yang diperoleh dan berasal dari tumbuhan misalnya padi, jagung, buah-buahan, sayuran, rempah-rempah, sedangkan bahan hewani diperoleh dari hewan, bagianbagian dari hewan atau yang diproduksi oleh hewan tersebut, misalnya: daging, susu, telur, ikan.
Berdasarkan tempat kehidupannya, komoditas-komoditas tersebut di atas dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok yaitu darat dan perairan. Sebagian besar komoditas yang disebutkan diatas hidup di daratan. Beberapa komoditas yang hidup di perairan cukup banyak yang dapat dimanfaatkan sebagai komoditas pangan seperti berbagai jenis ikan dan rumput laut. Pada dasarnya masih banyak komoditas hasil perairan lainnya yang dapat dieksplorasi untuk dimanfaatkan dalam bidang pangan seperti algae, terumbu karang dan sebagainya.
Perkembangan bidang pangan maju sangat pesat. Saat ini sudah banyak dijumpai bahan pangan yang dikenal sebagai pangan fungsional, bahan pangan prebiotik, probiotik, simbiotik, dan bahan pangan hasil rekayasa genetik (Genetically modified Food). Jenis-jenis pangan tersebut mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kegunaan yang tertentu pula. Regulasi terhadap bahan-bahan pangan tersebut pun diatur untuk menjamin keamanan pangan bagi konsumen.
Berbagai jenis bahan hasil pertanian pangan mempunyai karakteristik yang sangat beragam. Karakteristik-karakteristik tersebut seperti sifat fisis, morfologis, fisiologis, dan  penting yang terkandung didalamnya dan sifat-sifat alami lainnya sangat penting dipahami untuk digunakan sebagai pedoman atau pertimbangan pada proses penanganan dan pengolahan lebih lanjut. Dengan mengetahui karakteristik bahan pangan diharapkan proses penanganan dan pengolahan lebih lanjut lebih tepat dan sesuai.
Indonesia merupakan negara tropis yang dianugerahi oleh Allah SWT bermacam-macam jenis buah-buahan seperti mangga, nanas, pisang, durian, salak dan sebagainya. Buah-buahan sangat penting sebagai sumber vitamin dan serat kasar. Vitamin sangat penting bagi kesehatan tubuh, demikian juga dengan serat kasar yang sangat bermanfaat untuk melancarkan pencernaan
Pengertian Buah
Buah secara umum adalah bagian dari tanaman yang merupakan tempat biji. Buah juga dapat diartikan sebagai bagian tanaman yang merupakan hasil perkawinan putik dengan benang sari. Dalam konsumsi sehari-hari, buah sering diartikan sebagai ”pencuci mulut” (dessert), mengingat kebiasaan masyarakat mengkonsumsi buah setelah selesai makan.
Seringkali terdapat kerancuan dalam mengklasifikasikan antara buah dan sayuran yang secara fisik berbentuk seperti buah misalnya tomat, ketimun, gambas, labu, terong, cabe, nangka muda, dan keluwih. Secara prinsip keduanya termasuk kedalam tanaman hortikultura. Perbedaan yang jelas antara tanaman buah-buahan dengan tanaman sayuran terletak pada umur tanamannya. Tanaman buah-buahan pada umumnya mempunyai umur yang relatif panjang bila dibandingkan dengan umur tanaman sayuran. Biasanya tanaman buah-buahan mempunyai umur lebih dari satu tahun, bahkan beberapa jenis buah-buahan ada yang berumur sampai puluhan tahun.
Jenis-jenis Buah
Jenis buah-buahan yang dapat kita jumpai di negeri kita meliputi rambutan, duku, durian, pisang, papaya, nangka, semangka, jeruk, manggis, mangga, sirsak, cempedak, nanas, jambu, sawo, apel, anggur, jambu biji, dan sebagainya.
Jika kita perhatikan jenis buahbuahan, meskipun dari satu jenis buah misalnya mangga, terdapat jenis-jenis mangga yang masingmasing mempunyai karakteristik khas misalnya mangga harum manis, indramayu, manalagi, gadung, kweni, golek dan sebagainya. Karakteristik atau sifat khas dari masing-masing mangga tersebut berbeda. Mangga harum manis misalnya, penampakan luar atau bentuk buah secara umum lonjong dengan ukuran sedang sampai besar, warna kulit buah hijau dan pada bagian pangkalnya sedikit kekuningan. Jika sudah masak mempunyai aroma yang harum (wangi), rasanya sangat manis, daging buahnya berwarna oranye kekuningan. Untuk tujuan pengolahan misalnya untuk manisan mangga dan sari buah mangga, dibutuhkan karakteristik buah mangga yang berbeda. Manisan mangga membutuhkan mangga mentah sampai mengenal Buah mangga yang sudah masak tidak cocok untuk jenis pengolahan ini. Sebaliknya untuk sari buah dibutuhkan mangga dengan kematangan penuh sehingga menghasilkan aroma dan cita rasa yang optimal.
Contoh lain lagi misalnya pisang.
Terdapat berbagai jenis pisang yaitu ambon, raja, tanduk, kapas, sereh, emas, kepok, pisang nangka, muli dan sebagainya. Pisang ambon jenisnya juga bermacam-macam, ada ambon lumut dan ambon putih. Pisang kepok mempunyai jenis kepok putih dan kepok kuning. Seperti halnya mangga, masing-masing jenis pisang tersebut juga mempunyai karakteristik yang berbeda pula. Pisang ambon lumut mempunyai bentuk panjang sedikit lebih ramping dibanding ambon putih. Warna kulit buah hijau sedangkan ambon putih seringkali berwarna kekuningan.
Buah
Berdasarkan Musim Berbuah Beberapa jenis tanaman buahbuahan dapat menghasilkan buah sepanjang tahun walaupun pada waktu ketika ada masa berbuah banyak dan masa berbuah sedikit. Jenis tanaman tersebut digolongkan sebagai tanaman tidak musiman, contohnya pisang, nenas, pepaya, jambu air, jambu biji, markisa, dan sebagainya. Tanaman buah lainnya merupakan tanaman berbuah musiman karena tanaman tersebut pada suatu saat berbuah banyak tetapi pada saat yang lain tidak berbuah sama sekali misalnya mangga, rambutan, duku, duren, jeruk, jambu bol dan sebagainya.
Berdasarkan Iklim Tempat Tumbuh
Berdasarkan iklim tempat tumbuhnya, buah-buahan dapat digolongkan dalam dua golongan:
a. Buah-buahan iklim panas atau tropis
b. Buah-buahan iklim sedang atau sub-tropis
Buah-buahan iklim panas atau tropis yaitu buah-buahan yang tumbuh di daerah yang mempunyai suhu udara sekitar 250C atau lebih, sedangkan buah-buahan iklim subtropis adalah buah-buahan yang tumbuh didaerah yang mempunyai suhu udara maksimum 220C. Buah-buahan yang tumbuh di daerah panas atau tropis contohnya nenas, pisang, pepaya, adpokat, mangga, rambutan, duren dan sebagainya, sedangkan yang tumbuh di daerah iklim sedang dan sub-tropis contohnya: anggur, apel, jeruk, arbei dan sebagainya.

Komposisi Buah – buahan
Komponen buah-buahan yang sangat penting dalam menyumbangkan gizi dalam menu makanan kita terutama adalah vitamin. Vitamin yang terkandung dalam berbagai jenis buah juga berbeda, baik jenis maupun jumlahnya. Selain vitamin, buahbuahan juga mengandung komponen gizi lainnya seperti protein, lemak, karbohidrat, dan air. Secara umum kandungan protein dan lemak pada buah-buahan relatif rendah, kecuali buah-buah tertentu misalnya adpokat yang mempunyai kadar lemak cukup tinggi, sedangkan kandungan airnya cukup tinggi sehingga komponen air ini yang terutama memberikan efek segar pada saat dikonsumsi. Komposisi berbagai jenis gizi tersebut untuk setiap macam buahbuahan berbeda-beda dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu perbedaan varietas, keadaan iklim tempat tumbuh, pemeliharaan tanaman, cara pemanenan, tingkat kematangan waktu panen, kondisi selama pemeraman serta kondisi penyimpanan.
Sayuran
Sayuran merupakan kelompok komoditas pangan yang pada umumnya sangat banyak dikonsumsi oleh masyarakat, baik sebagai sayuran mentah (lalapan) ataupun dengan cara dimasak terlebih dahulu. Mengonsumsi sayuran memberi sumbangan terutama vitamin A dan C, serta serat yang sangat penting bagi tubuh. Sayuran diklasifikasikan sebagai tanaman hortikultura. Umur panen sayuran pada umumnya relatif pendek (kurang dari satu tahun ) dan secara umum bukan merupakan tanaman musiman, artinya hampir semua jenis sayuran dapat dijumpai sepanjang tahun, tidak mengenal musim.
Karakteristik ini sedikit berbeda dengan beberapa jenis buah-buahan seperti mangga, durian dan sebagainya yang hanya dijumpai pada musim-musim tertentu satu kali dalam satu tahun. Jenis-jenis sayuran yang sering dengan mudah dijumpai, baik di pasar-pasar tradisional maupun di pasar swalayan meliputi: wortel, tomat, sawi hijau dan putih, kangkung, buncis, bayam, seledri, daun bawang, labu siam, selada, terong, kentang dan sebagainya.

Pengelompokan Sayuran
Sayuran dapat dikelompokkan kedalam dua hal yaitu berdasarkan
(1) bagian dari tanaman dan
(2) berdasarkan iklim tempat tumbuh.
Berdasarkan bagian dari tanaman Berbagai-bagian dari tanaman misalnya akar, umbi, batang, daun, buah, bunga, biji dan sebagainya dapat dimanfaatkan sebagai sayuran konsumsi, antara lain wortel, kentang, yang diambil dari bagian umbinya, kangkung, bayam, selada, sawi yang diambil dari bagian daun, asparagus, rebung dari bagian batang yang masih muda, tomat, cabe, labu siam, terong dari bagian buahnya, kacang merah, kacang hijau dari bagian buah bijinya. Pengelompokkan sayuran berdasarkan bagian dari tanaman tersaji pada tabel berikut.
Berdasar Iklim tempat tumbuh Pengelompokkan ini didasarkan pada iklim dimana sayuran dapat tumbuh dengan baik yaitu:
a.    Sayuran yang tumbuh di daerah iklim panas atau tropis, yaitu daerah yang mempunyai suhu udara sekitar 25°C atau lebih. Contoh dari sayuran ini : daun pepaya, patai, jengkol, cabe, terong, kangkung, buncis, daun salam, sereh, ubi jalar, kunyit, jahe, daun singkong,
b.    Sayuran yang tumbuh di daerah iklim sedang dan sub tropis yaitu daerah yang mempunyai suhu udara maksimum 22°C .
Contoh dari sayuran ini : wortel, kobis (kol), brokoli, kentang, seledri, jamur, bakung, selada dan sebagainya.
Pengelompokan sayuran saat ini berkembang dengan munculnya istilah sayuran organik. Sayuran organik merupakan sayuran hasil budidaya secara organik artinya bahan-bahan yang digunakan untuk sarana pertumbuhan seperti pupuk, pengendali hama dan lainlain menggunakan bahan alami. Jenis sayuran ini akhir-akhir ini sangat diminati konsumen mengingat semakin tingginya kesadaran akan konsumsi sayuran yang terhindar dari bahan-bahan kimia sintetis seperti pestisida sintetis, dan pupuk kimia.
Disamping sayuran organik, saat ini juga marak beredar kelompok sayuran yang dikenal sebagi sayuran transgenik. Misalnya kentang transgenik, kedelai transgenik dan sebagainya. Tanaman jenis ini merupakan produk rekayasa genetik yang secara umum dikenal sebagai GMO (Genetically Modified Organism). GMO adalah organisme (dalam hal ini lebih ditekankan kepada tanaman dan hewan) yang  telah mengalami modifikasi genome (rangkaian gen dalam khromosome) sebagai akibat ditransformasikannya satu atau lebih gen asing yang berasal dari organisme lain (dari species yang sama sampai divisio yang berbeda). Gen yang ditransformasikan diharapkan dapat mengeluarkan atau mengekspresikan suatu produk yang bermanfaat bagi manusia.
Kandungan Gizi Sayuran
Kandungan gizi setiap sayuran berbeda-beda dan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu perbedaan varietas, keadaan cuaca tempat tumbuh, pemeliharaan tanaman, cara pemanenan, tingkat kematangan saat pemanenan, dan kondisi penyimpanan. Kandungan Air
Pada umumnya sayur-sayuran mempunyai kadar air yang tinggi yaitu sekitar 70-95%, sehingga apabila tidak disimpan pada kondisi dingin, kondisi ini memicu terjadinya kerusakan yang berupa kelayuan secara cepat akibat menguapnya sebagian air yang terkandung sayuran melalui proses respirasi. Dengan demikian untuk mempertahankan kesegaran sayuran, biasanya pedagang di pasar tradisional seringkali memercikan air ke sayuran yang diperjualbelikan untuk mencegah layu. Sedangkan di pasar-pasar swalayan (supermarket) penyimpanan sayuran sudah ditempatkan pada rak-rak yang kondisi suhunya terjaga disesuaikan dengan kondisi penyimpanan sayuran, sehingga sayuran lebih tahan kesegarannya.
Karbohidrat
Secara umum karbohidrat di dalam sayur-sayuran sebagian besar terdapat dalam bentuk selulosa yang tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia. Dengan kondisi ini sayuran dimanfaatkan sebagai komoditas yang baik untuk melancarkan pencernaan oleh selulosa yang dikandungnya. Selain dalam bentuk selulosa, karbohidrat dalam sayuran juga terdapat dalam bentuk pati dan gula. Contoh sayuran dengan kadar pati tinggi yaitu jagung, kentang, buncis dan biji-bijian lainnya. Sedangkan contoh sayuran yang berkadar gula tinggi adalah jagung manis. Kandungan pati pada sayuran bervariasi tergantung pada umur sayuran tersebut. Pada jenis sayuran yang sama pemanenan pada usia sayuran masih muda biasanya kandungan patinya lebih rendah dibandingkan pemanenan lebih tua. Seringkali selama penyimpanan pati yang terkandung dalam sayuran akan berubah menjadi gula. Perubahan menjadi gula biasanya dalam bentuk glukosa, fruktosa dan sukrosa. Sukrosa merupakan disakarida, maka oleh adanya enzim invertase gula ini
dapat dihidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa. Glukosa dan fruktosa hasil pemecahan dari sukrosa oleh adanya enzim invertase disebut gula invert. Proporsi glukosa dan fruktosa hasil pemecahan mempunyai perbandingan 1:1.
Jika pati dalam sayuran selama penyimpanan akan berubah menjadi gula, sebaliknya sayuran yang berkadar gula tinggi seperti dicontohkan di atas yaitu jagung manis, selama penyimpanan pada suhu kamar gula tersebut dapat berubah menjadi pati. Sehingga seirngkali jagung manis setelah beberapa hari penyimpanan sudah tidak berasa manis lagi
 BAB III
PENUTUP
 A. Kesimpulan
1.      Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.
2.      Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar atau industri yang terdiri dari produsen-produsen yang mempunyai kekuatan pasar atau mampu mengendalikan harga output di pasar.
3.      Pasar monopolistik merupakan industri yang memiliki banyak produsen di mana perusahaan pesaing bebas memasuki industri dan perusahaan-perusahaan mendiferensiasikan produk mereka.
4.      Pasar Oligopoli adalah industri dengan sejumlah kecil perusahaan yang masing-masing cukup mampu untuk mempengaruhi harga pasar dari output yang dihasilkannya.
5.      Pasar monopoli merupakan industri yang terdiri dari satu perusahaan di mana terdapat hambatan bagi perusahaan-perusahaan baru untuk memasuki pasar.
6.      Berbagai jenis bahan hasil pertanian pangan mempunyai karakteristik yang sangat beragam. Karakteristik-karakteristik tersebut seperti sifat fisis, morfologis, fisiologis, dan  penting yang terkandung didalamnya dan sifat-sifat alami lainnya
7.      Hasil pertanian dikelompokkan ke dalam kelompok besar yang biasanya didasarkan atas kesamaan sifat dan kegunaan seperti kelompok bahan nabati dan kelompok bahan hewani.
8.      Berdasarkan tempat kehidupannya, komoditas-komoditas tersebut di atas dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok yaitu darat dan perairan. Sebagian besar komoditas yang disebutkan diatas hidup di daratan. Beberapa komoditas yang hidup di perairan cukup banyak yang dapat dimanfaatkan sebagai komoditas pangan seperti berbagai jenis ikan dan rumput laut. Pada dasarnya masih banyak komoditas hasil perairan lainnya yang dapat dieksplorasi untuk dimanfaatkan dalam bidang pangan seperti algae, terumbu karang dan sebagainya.
Sifat-sifat pasar persaingan sempurna:
1.      Jumlah penjual dan pembeli banyak
2.      Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
3.      Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
4.      Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
5.      Posisi tawar konsumen kuat
6.      Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
7.      Sensitif terhadap perubahan harga
8.      Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar

Sifat-sifat pasar monopolistik:
1.      Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
2.      Mirip dengan pasar persaingan sempurna
3.      Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
4.      Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
5.      Relatif mudah keluar masuk pasar
Sifat-sifat pasar oligopoli:
1.      Harga produk yang dijual relatif sama
2.      Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
3.      Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
4.      Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain
Sifat-sifat pasar monopoli:
1.      Hanya terdapat satu penjual atau produsen
2.      Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan
3.      Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses
 DAFTAR PUSTAKA
 Boediono.(1982). Ekonomi Makro. Yogjakarta: BPFE
Putong, Iskandar. (2003). Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro Edisi 2. Jakarta: Ghalia Indonesia
Sukirno, Sadono.(1995). Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: Rajawali Pers
Sumber internet:
http://emperordeva.wordpress.com/
http://massofa.wordpress.com/2008/03/04/pasar-persaingan-sempurna-dan-tidak-sempurna/
http://organisasi.org/ilmu_pengetahuan/ekonomi
http://rianrtandra.wordpress.com/2012/02/18/Sifat fisik hasil pertanian
http://sayangpetani.wordpress.com/2011/04/20/ciri-khas-produk-hasil-pertanian

0 Response to "SIFAT DAN BENTUK HASIL PERTANIAN"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel